Minggu, 26 Desember 2010

Touhou Fanfic (Part 2 - Present, Past, Connected)

Cukup lama Flandre tertidur. Dia baru terbangun ketika merasakan tangan seseorang sedang mengelus rambutnya.

"Marisa?!?!" seru Flandre senang, ketika dia menyangka Marisa sudah kembali.

Namun, yang dilihatnya tetap tidak berubah. Rumah yang lebih berantakan dari biasanya, perabotan yang kotor oleh debu, dan beberapa bagian rumah yang mulai rusak. Dengan langkah gontai, Flandre turun dari tempat tidur Marisa, untuk melanjutkan pencariannya.

"Marisa... kau ada di mana...?" tanya Flandre, berharap Marisa bisa mendengar dan menjawabnya.

Sebuah keajaiban terjadi, seakan ada yang membimbing, tanpa sadar kaki Flandre melangkah. Terus, hingga ke luar rumah, dan sampai di belakang rumah. Di sana, dia melihat sesuatu yang sangat mengejutkan.

Sebuah batu nisan, dengan tulisan 'Marisa Kirisame beristirahat dengan damai di sini" tertanam di depan kakinya. Batu nisan itu ukurannya tidak terlalu besar, hanya sekitar selutut Flandre.

"Marisa... ini bercanda kan...?" gumam Flandre, air matanya mulai mengalir.

"Setelah lama kau tidak bermain denganku lagi... sekarang kau muncul di depanku dengan lelucon seperti ini... Marisa!!! Ini tidak lucu!!!!" seru Flandre, berharap bahwa Marisa akan muncul dari suatu tempat, dan menyergapnya sambil tertawa, lalu mereka akan bermain seperti biasanya.

Tapi hening, tidak ada jawaban, tidak ada sergapan, hanya ada sebuah batu nisan yang terus memandang Flandre dalam sunyi, tanpa perubahan emosi maupun pose.

"Akan kuhancurkan batu bodoh ini supaya kau mau ke luar!!!" seru Flandre, "Taboo,..."

Flandre tidak bisa melanjutkan deklarasi spellcardnya. Sesuatu terasa menahannya. Sehingga akhirnya, dia hanya bisa jatuh terduduk, dan memukuli batu nisan itu tanpa tenaga. Padahal, dalam keadaan normal, batu nisan seperti itu bukanlah apa-apa baginya.

"Marisa... kenapa kau meninggalkanku...?" kata Flandre sambil menangis. Dia sudah berhenti memukuli batu nisan itu, dan kini sedang memeluknya.

"Bukankah kau berjanji akan bermain bersamaku lagi?" tanya Flandre, berharap batu nisan itu bisa menjawab.

Tapi sekali lagi, harapannya tidak terpenuhi. Batu nisan itu tetap terasa dingin dan tidak bersuara, bahkan saat dipeluk oleh Flandre sekalipun.

Tanpa sengaja, Flandre melihat ke langit. Meskipun saat itu langit ditutupi kabut merah, tapi Flandre dapat melihat ada sesuatu yang bersinar di sana.

"Bintang jatuh?" tanya Flandre, tanpa mengetahui apakah saat ini sudah malam, atau masih siang.

"Hey Flan, kau tahu? Katanya... kalau kita memohon pada bintang jatuh dengan sepenuh hati, permohonan kita akan terkabul lho!"

Perkataan Marisa terlintas di pikiran Flandre, dan tanpa sadar, mulutnya sudah mengucapkan sebuah permintaan.

"Aku ingin bisa bersama Marisa lagi..." ucapnya, sebelum dia kembali tenggelam dalam tangisannya, sambil memeluk batu nisan tersebut.

-End of Part 2-
~Bersambung ke Part 3~


0 komentar:

Blogger Statistic

Blog Teman

Hell Crew

About Me

Foto Saya
Deny Saputra
A player of world, nerd, disguiser, and a scholar of SMAN 12 Jakarta. For further information: denyjfp@gmail.com
Lihat profil lengkapku