Senin, 23 Agustus 2010

Harvest Moon Fanfic (Chapter 5 - Grandmother Nurse)

Angin dingin berhembus menemaniku melanjutkan perjalanan. Rupanya cuaca disini sangat dingin, jauh lebih dingin dari kota tempat tinggalku dulu. Meskipun disini sedang musim semi, tapi rasanya masih seperti musim dingin saja. Aku masih harus membiasakan diri, beradaptasi dengan kehidupan disini. Kalau aku harus mengurus peternakan luas itu, cuaca seperti ini harusnya hanya rintangan kecil saja!

Ah, biarlah, biarkan saja. Setahap demi setahap, perlahan tapi pasti aku akan mengatasinya. Pikiranku terus berpindah dari satu hal ke hal lain mengiringiku berjalan selangkah demi selangkah. Rasanya seperti melamun sambil berjalan. Rasa kantuk mulai menguasai tubuh yang lelah ini, saat seorang gadis menyapaku dari belakang.

"Halo!"

Saat aku menoleh, rupanya sosok yang menyapaku itu seorang gadis yang terlihat seumuran denganku, berambut coklat pendek dan tingginya sepantaran denganku. Mungkinkah dia? Bisa jadi, bisa jadi tidak. Tapi sebaiknya saat ini aku berkenalan dengannya lebih dulu.

"Oh.. Hai."
"Maaf, aku tidak pernah melihatmu sebelumnya. Siapa kamu?"
"Aku Jack, pemilik baru Eden Farm. Dan kamu?" Aku mengulurkan tangan, dan tersenyum kecil.
"Aku.. aku Elli. Senang bertemu denganmu." Dia menerima uluran tanganku dan kami berjabat tangan. Wajahnya tersipu.
"Kamu tinggal disini?"
"Tentu saja, ini kota kecil! Kamu bisa berkenalan dengan semuanya dalam sehari! Kalau aku, aku tinggal di rumah itu, ayo, kalau mau ikut mampir sebentar." Ajaknya sambil menunjuk ke rumah di dekatku. Ternyata rumahnya dekat.
"Ah, iya."

Aku kemudian mengikuti Elli ke rumahnya. Dilihat dari dekat, rumahnya bukan rumah yang terbilang besar. Dari luar rumahnya cukup sederhana, dengan cat putih dan atap biru memberikan suasana pedesaan yang hangat. Halaman rumahnya kecil, namun tertata rapi dan asri. Mataku masih jelalatan kesana kemari saat Elli membuka pintu rumahnya.

"Ayo masuk, Jack."

Saat aku masuk ke rumahnya, sudah ada dua orang lain di dalam. Seorang nenek yang duduk di kursi goyang, dan seorang bocah kecil. Suasana di dalam rumah Elli agak mirip dengan rumah Mary di sebelah. Hanya tanpa tanaman aneh saja. Semoga orang-orang ini tidak seaneh keluarga Mary.

"Nek, Stu, ini Jack, pemilik baru Eden Farm."
"Halo, Jack. Kakekmu sungguh orang yang baik.."
"Ah, iya. Dia memang orang yang baik, nek."
"Hohoho, jangan panggil aku nek, aku bukan nenekmu. Panggil saja Ellen."

Nenek yang satu ini sangat ramah, meskipun cerewet seperti kebanyakan wanita tua lainnya. Meskipun tetap saja wajahnya memancarkan kehangatan layaknya seorang ibu.

"Hai, Jack. Jadi kamu pemilik barunya ya, kapan-kapan aku boleh main kan?"
"Ya, silakan saja. Kutunggu. Oh ya, namamu Stu kan?"
"Ya! Kapan-kapan kita main bersama ya!"
"Tentu, kalau aku ada waktu."

Anak ini juga sepertinya cukup normal, seperti kebanyakan bocah lainnya. Sekilas tidak ada tanda-tanda aneh padanya. Baguslah kalau begitu. Dengan cepat aku merasa nyaman disini dan akhirnya kami mengobrol untuk waktu yang cukup lama. Tanpa terasa, hari berganti menjadi siang dan Elli berangkat pergi.

"Hei, mau kemana?"
"Aku kan kerja di klinik, Jack, jadi aku harus berangkat."
"Jadi dokter?"
"Ahaha, tidak.. aku cuma jadi suster saja kok disana."
"Oh.. ah, hari sudah siang! Aku juga harus pergi lagi! Kalau begitu, Nek Ellen, Stu, aku pergi dulu!"

Aku meninggalkan mereka dan melanjutkan perjalananku. Setidaknya keluarga yang satu ini agak normal. Dan seharusnya yang lain juga seperti itu. Mungkin. Dan apakah Elli itu "dia"?

Bisa jadi, bisa jadi tidak. Ah, masih banyak yang harus kulakukan. Aku tahu aku tidak bisa lagi membuang waktuku, maka kulanjutkan perjalananku. Tapi memang mengunjungi mereka satu persatu terasa melelahkan. Apa tidak bisa mereka berkumpul di satu tempat?

Aku masih berjalan sebelum melihat sebuah rumah di dekat rumah Elli. Bentuknya mirip dengan rumah Elli, catnya juga berwarna sama. Tapi anehnya malah mengundang rasa penasaranku. Mungkin karena ini desa, jadi rumah yang mirip terasa aneh bagiku. Aku mencoba memasukinya dengan mengetuk pintu.

Tok! Tok! Tok!

Tak lama, seorang pria menyambutku.

"Ada tamu.. oh, Jack?"

Ternyata sang walikota sendiri, Thomas, membukakan pintunya untukku.

"Ah, Pak Walikota!"
"Aduh, Jack, tak usah memanggilku 'pak walikota', panggil saja aku Thomas."
"Eng.. ya, Thomas, kalau begitu. Ini rumahmu?"
"Tentu saja! Hohoho.. tidak mungkin seorang walikota tidak punya rumah kan? Ayo masuk sebentar!"

Aku masuk ke dalam rumahnya. Lagi-lagi, bagian dalam rumahnya mengingatkanku pada rumah Elli. Bedanya, yang ini lebih kecil dan tidak serapih rumah Elli. Ada tiga kamar lagi selain ruang depan yang merangkap ruang keluarga. Mungkin satunya tempat tidur, satu lagi kamar mandi.

"Harris, ada Jack disini!"
"Jack? Yang kau ceritakan kemarin itu?"

Seorang pria muncul dari kamar lain. Pria itu berperawakan jangkung, dan memakai sejenis seragam berwarna biru. Dia langsung mendekatiku dan mengulurkan tangannya, ingin berjabat tangan denganku.

"Kamu Jack kan? Aku Harris, anak Thomas."
"Ah, senang bertemu denganmu. Tapi.. aku penasaran kenapa kamu memakai seragam.. seperti itu."
"Ahaha, semua orang yang bertemu pertama kali denganku pasti bertanya hal itu kalau tidak kujelaskan. Aku disini semacam ajudan untuk ayahku, Thomas, merangkap wakil walikota, penjaga keamanan dan polisi patroli."
"Tugasmu banyak juga."
"Tidak, tidak begitu. Sebenarnya karena ini kota yang kecil, aku tidak kerepotan mengurusinya."
"Aku kagum padamu, bisa mengemban tugas itu tanpa mengeluh."
"Wah.. tidak usah terlalu memuji, kamu juga akan seperti aku kalau mencoba melakukannya."

Mendadak Thomas memotong, "Oh ya, Jack, kamu ingin ikut kami ke gereja? Semua warga sedang berkumpul disana."
"Memang ada apa?"
"Kamu lupa? Ini kan hari Minggu, jadi semua orang harus kesana."

Kesempatan bagus untuk mengenal semua warga kota... kalau begini aku tak perlu bersusah-susah mengunjungi rumah mereka satu persatu.

"Hmm.. baiklah. Kapan kita pergi?"
"Sekarang juga. Hari sudah hampir siang, kita harus bergegas."
"Kalau begitu, ayo."

Aku keluar duluan, diikuti Thomas dan Harris. Sepertinya mulai menarik.. apakah mungkin ada 'dia' disana? Bisa jadi, bisa jadi tidak..

0 komentar:

Blogger Statistic

Blog Teman

Hell Crew

About Me

Foto Saya
Deny Saputra
A player of world, nerd, disguiser, and a scholar of SMAN 12 Jakarta. For further information: denyjfp@gmail.com
Lihat profil lengkapku