Senin, 01 Oktober 2012
Apa itu Paradoks?
Apa itu Paradoks? Menurut wikipedia:
Paradoks adalah suatu situasi yang timbul dari sejumlah premis yang
diakui kebenarannya yang bertolak dari suatu pernyataan dan akan tiba
pada suatu konflik atau kontradiksi.
Sebuah paradoks adalah sebuah pernyataan yang betul atau sekelompok
pernyataan yang menuju ke sebuah kontradiksi atau ke sebuah situasi yang
berlawanan dengan intuisi. Biasanya, baik pernyataan dalam pertanyaan tidak
termasuk kontradiksi, hasil yang membingungkan bukan sebuah kontradiksi,
atau “premis”nya tidak sepenuhnya betul (atau, tidak dapat semuanya betul).
Pengenalan ambiguitas, equivocation, dan perkiraan yang tak diutarakan di
paradoks yang dikenal sering kali menuju ke peningkatan dalam sains, filsafat, dan matematika.
pernyataan yang menuju ke sebuah kontradiksi atau ke sebuah situasi yang
berlawanan dengan intuisi. Biasanya, baik pernyataan dalam pertanyaan tidak
termasuk kontradiksi, hasil yang membingungkan bukan sebuah kontradiksi,
atau “premis”nya tidak sepenuhnya betul (atau, tidak dapat semuanya betul).
Pengenalan ambiguitas, equivocation, dan perkiraan yang tak diutarakan di
paradoks yang dikenal sering kali menuju ke peningkatan dalam sains, filsafat, dan matematika.
Atau bila disederhanakan paradoks itu adalah suatu pernyataan yang justru
meng-kontradiksi-kan dirinya sendiri. Nah lho,..,? jadi?
meng-kontradiksi-kan dirinya sendiri. Nah lho,..,? jadi?
Baiklah, mari kita langsung saja melihat contohnya:
Paradoks yang tertua dan sangat terkenal adalah paradox pembohong (liar paradox).
Paradoks yang tertua dan sangat terkenal adalah paradox pembohong (liar paradox).
Pernyataan:
Epimenides si orang Kreta mengatakan bahwa semua orang Kreta adalah pembohong
Epimenides si orang Kreta mengatakan bahwa semua orang Kreta adalah pembohong
Rangkaian premis berikut in akan tiba pada dua konklusi yang bertentangan:
1. Jika apa yang dikatan Epimenides benar, ia bukan pembohong.
2. Jika Epimenides bukan pembohong, apa yang dikatakannya tidak benar.
3. Jika apa yang dikatakannya tidak benar, ia pembohong.
1. Jika apa yang dikatan Epimenides benar, ia bukan pembohong.
2. Jika Epimenides bukan pembohong, apa yang dikatakannya tidak benar.
3. Jika apa yang dikatakannya tidak benar, ia pembohong.
Konklusi pertama
Jadi, ia adalah pembohong dan bukan orang jujur.
Jika yang dikatakan Epimenides tidak benar, ia adalah pembohong.
Jika ia pembohong, apa yang dikatakannya tidak benar.
Jika apa yang dikatakannya tidak benar, itu berarti bahwa ia adalah orang jujur.
Jadi, ia adalah pembohong dan bukan orang jujur.
Jika yang dikatakan Epimenides tidak benar, ia adalah pembohong.
Jika ia pembohong, apa yang dikatakannya tidak benar.
Jika apa yang dikatakannya tidak benar, itu berarti bahwa ia adalah orang jujur.
Konklusi kedua
Jadi, ia adalah orang jujur dan bukan pembohong.
Jadi, ia adalah orang jujur dan bukan pembohong.
Apa yang dikatakan Epimenides sebenarnya secara serentak mengandung kebohongan dan kebenaran.
Jika kebohongan, berarti ia benar-benar pembohong, dan jika kebenaran, ia adalah seorang yang jujur.
Sama seperti dilema, paradoks biasa digunakan untuk mematahkan
argumentasi lawan dengan menempatkannya ke dalam situasi yang sulit dan
serba salah.
Contoh lainnya adalah sebagai berikut:
Ada seekor buaya menculik seorang anak, kemudian dia berjanji pada
ayah dari anak tersebut bahwa dia akan mengembalikkan anak tersebut jika
sang ayah berhasil menebak apa yang akan dilakukan buaya tersebut.
Kira-kira apakah yang terjadi jika sang ayah menebak demikian:”Kau tidak akan mengembalikan anaku”
Paradoks dimulai di sini. Kalau tebakan sang ayah benar, bahwa buaya
tidak akan mengembalikan anak tersebut, maka buaya harus mengembalikan
anak tersebut dan itu membuat tebakan sang ayah menjadi salah
jika tebakan sang ayah salah, maka kondisi yang mungkin adalah buaya
akan mengembalikan anak tersebut, tapi ini tidak memungkinkan karena
jika dia mengembalikan anak tersebut maka buaya melanggar peraturannya
dengan mengembalikan anak walaupun tebakan sang ayah salah.
Wah tampaknya si buaya mengalami dilema yang besar…
Contoh paradoks lainnya yaitu:
Jika kamu punya sebuah roti dan dalam waktu setengah jam sekali kamu
memakan roti tersebut 1/2 bagian berapa lama waktu yang kamu butuhkan
untuk menghabiskan roti tersebut? jawab: roti tersebut tidak akan pernah
habis!
setengah jam pertama: makan 1/2, roti tinggal 1/2
setengah jam kedua : makan 1/2, roti tinggal 1/4
setengah jam ketiga: makan 1/2, roti tinggal 1/8
setengah jam keempat: makan 1/2, roti tinggal 1/16
setengah jam kelima: makan 1/2, roti tinggal 1/32
...
setengah jam kedua : makan 1/2, roti tinggal 1/4
setengah jam ketiga: makan 1/2, roti tinggal 1/8
setengah jam keempat: makan 1/2, roti tinggal 1/16
setengah jam kelima: makan 1/2, roti tinggal 1/32
...
...
...
...dan seterusnya roti tersebut tidak habis dimakan bukan?
...
...dan seterusnya roti tersebut tidak habis dimakan bukan?
Bagaimana? Paradoks itu mengasikkan bukan? Semoga info seputar paradoks ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Bonus paradoks >>> Jika suatu saat ada yang namanya mesin
waktu dan kamu menjelajah waktu ke masa lalu dan secara tidak sengaja
kamu membunuh kakekmu, lantas darimana kamu lahir?
Label:
Awesome Things,
My Info
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blogger Statistic
Label
- --Saikoo Experience-- (37)
- Awesome Things (48)
- Cerita (18)
- My Fanfic (16)
- My Info (27)
- My Lyrics (10)
- My Poem (8)
- Nyolot :D (22)
- Something (3)
Blog Teman
Re-Writeless
Meaningless article, but useful in the future
Hell Crew
About Me
- Deny Saputra
- A player of world, nerd, disguiser, and a scholar of SMAN 12 Jakarta. For further information: denyjfp@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar